Fibroid rahim adalah pertumbuhan otot rahim non-kanker yang seringkali muncul ketika seorang wanita berada pada usia suburnya. Melansir lama Healthline, fibroid rahim tidak berkaitan dengan risiko kanker rahim dan pada kebanyakan kasus tidak berkembang menjadi kanker. Berikut adalah ulasan mengenai gejala-gejala fibroid rahim yang perlu Anda ketahui.
Gejala Fibroid Rahim
Menurut Cleveland Clinic, ada sekitar 40 sampai dengan 80 persen wanita memiliki fibroid dalam rahimnya. Akan tetapi, terkadang gejala tidak dapat dirasakan karena faktor ukuran fibroid yang kecil. Di bawah ini adalah beberapa gejala fibroid rahim yang secara umum dapat dialami wanita.
1. Tekanan Pada Perut Bagian Bawah
Gejala dari fibroid rahim yang pertama adalah adanya tekanan pada perut bagian bawah. Ketidaknyamanan ini dapat diakibatkan oleh ukuran fibroid yang membesar, dan membuat perut Anda terlihat lebih besar. Namun, jika fibroid Anda kecil, kemungkinan besar Anda tidak akan merasakan apa-apa.
Anda dapat segera mencari bantuan ke dokter apabila rasa tekanan pada perut bagian bawah ini disertai dengan;
- Demam
- Muntah darah
- Cairan vagina yang tidak normal
- Rasa sakit yang tiba-tiba.
2. Sering Buang Air Kecil
Gejala yang selanjutnya adalah menjadi sering buang air kecil. Hal ini karena usus atau kandung kemih yang mengalami tekanan karena fibroid. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, fibroid bahkan bisa menekan ureter (tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih), yang bisa menyebabkan disfungsi ginjal.
3. Sakit Ketika Hubungan Intim
Dispareunia merupakan istilah untuk nyeri pada area genital yang berulang selama hubungan intim. Nah, untuk wanita yang mengalami fibroid rahim, tentunya hal ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual. Agar rumah tangga tetap harmonis, Anda perlu mengatasi hal ini dengan mencari pertolongan ke dokter untuk mengatasi fibroid rahim Anda.
4. Pendarahan Hebat
Pendarahan hebat selama wanita menstruasi merupakan salah satu gejala fibroid rahim yang umum. Terkadang, pendarahan ini juga disertai dengan gumpalan darah. Kondisi ini perlu diwaspadai apabila Anda mengalami gejala ini yang disertai dengan demam, haid yang berlangsung lebih dari satu minggu, perubahan berat badan yang mendadak dan pertumbuhan rambut yang tidak normal.
Bagaimana Diagnosa Fibroid Rahim?
Untuk mendiagnosa fibroid rahim, Anda dapat mengunjungi dokter kandungan Anda untuk mendapatkan pemeriksaan panggul. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kondisi, ukuran, dan bentuk rahim Anda. Selain itu, Anda bisa melakukan tes yang lain, seperti:
- USG: Dengan pemeriksaan ultrasonografi, Anda dapat mengetahui struktur internal dan fibroid yang ada melalui gambar rahim dengan gelombang suara frekuensi tinggi.
- MRI Panggul: Tes ini dapat menghasilkan gambar rahim, ovarium, dan organ panggul lainnya.
Demikian pembahasan kali ini mengenai gejala fibroid rahim yang perlu diwaspadai. Anda jangan panik karena kebanyakan dari kasus ini tidak akan berkembang menjadi kanker. Namun, jika gejala yang muncul mengakibatkan rasa sakit yang tidak nyaman, pastikan Anda konsultasi bersama dokter kandungan untuk pengobatan lebih lanjut.